Monday, April 22, 2013

TAHUKAH KAMU, MENGAPA AKU DITANAM DI DEPAN KANTOR GUBERNUR???

Oleh Lien Tamnge-Maloali (Catatan) 



BERINGIN YANG DITANAM DI DEPAN KANTOR GUBERNUR PAPUA LAMBANG KEBERSAMAAN DALAM MELINDUNGI HUTAN PAPUA DENGAN MENGEMBANGKAN SEKTOR REAL
Betapa bangganya kita apabila kita melihat apa yang kita tanam akhirnya tumbuh besardan rimbun, dan menjadi tempat berlindungnya banyak orang, menjadi tempatbertelurnya burung-burung di udara, tenpat tinggal cecak pohon, laba-laba lebah, dan berbagai mahluk yang selalu ada bersama dengan pohon dan berfungsi membersihkan udara disekitarnya.
Bayangkanjika HPH melakukan pilih, tebang, dan tanam kembali pasti yang 30 tahun lalu di tanam, pohonnya pasti sudah sebesar ini...

Berikut ini kisah tentang mengapa sampai ada pohonberingin besar dan rindang itu di halaman depan Kantor Gubernur Papua yang umurnya baru 38tahunan Suatu hari di tahun 1976 (saya lupa tanggalnya persis, tapi bisa dilihat di lobi kantor Gubernur Papua), pagi hari, masuk wali kelas kami dan mengumumkan bahwa kelas kami terpilih untuk ikut Upacara  Peresmian Gedung Kantor Gubernur di Dok II,  salah satu agenda peresmian hari itu adalah penanaman beberapa pohon-pohon sebagai perlambangan kebersamaan untuk melindungi hutan papua dan kembangkan sektor real bagi masyarakat Papua.  Sehubungan dengan Gubernur Irian Jaya pada waktu itu Kol. Soetran mantan bupati Trenggalek yang yang pernah sukses membawa masyarakat Trenggalek berjaya pada sektor real, maka Soetran pun mencanangkan program utama pertanian dan perkebunan, sehingga pada masa pemeritahannya di Irian Jaya, beliau mencanangkan masyarakat untuk menanam cengkeh.  Sampai-sampai Bagian depan halamanGedung Negara pun ditanami pohon-pohon cengkeh (3 setengah tahun ditanam akhirnya cengkeh itu berbunga). Beliau ingin agar masyarakat tidak hanya hidup dari memanfaatkan hasil hutan sebagai sumber pendapatan, tetapi ingin memberikan ruang dan waktu agar masyarakat mengerti untuk dapat mengelola hutan dengan baik dan bijaksana,beliau mengajarkan masyarakat untuk bertani dan berkebun cengkeh (memanfaatkan kebun-kebun yang sudah ada).


Sehingga pada saat peresmian Gedung Kantor Gubernur Irian Jaya, Agenda lain sebelum Peresmian Gedung Kantor Gubernur dilakukan penanaman pohon perlambang kehidupan untuk MENGINGATKAN Orang Papua bahwa Hutan harus dikelola dengan baik dan dijaga keasriannya secara bersama-sama, maka pada hari itu setelah peresmian Gedung Kantor Gubernur Propinsi Irian Jaya, maka dilanjutkan dengan acara Penanaman POHON BERINGIN KEBERSAMAAN DALAM MENJAGA HUTAN PAPUA DENGAN MENDORONG PENINGKATAN SEKTOR REAL BAGI MASYARAKAT PAPUA.  Sebenarnya ada dua pohon yang kami tanam tetapi yang satu tidak dapat hidup dan tinggallah satu saja yang hidup dan menjadi besar, dan menjadi ICON PERLINDUNGAN HUTAN di Kantor Gubernur, jika masyarakat datang ke Kantor Gubernur dapa berteduh dibawah naungannya, tanpa berpikir tentang salah satu lambang partai bahkan.  Sebab saat pohon itu di tanam, orang Papua mengetahui PAYUNG SEBAGAI LAMBANG GOLKAR.  Sayang pohon ini harus dimusnahkan dengan alasan yang kurang jelas.  Karena waktu ditanam alasannya jelas sekali.  PERLINDUNGAN TERHADAP HUTAN SECARA BERSAMA-SAMA dan semboyang ini tak pernah dituliskan pada pohon sehingga pada tanggal 19 April 2013 ditebang.

Pohon Beringin ini diberi tanah masing-mang satu skop oleh berbagai pihak diantaranya: Menteri Dalam Negeri, diikutioleh Gubernur,  Rohaniawan darimasing-masing denominasi dan Gereja Katolik, MUSPIDA, dan  berbagai komponen masyarakat mulai dari anaksekolah, SD, SMP, Mahasiswa, Pengajar, Pegawai Negeri, ABRI, Polisi,Dharmawanita, Dharma Pertiwi, Ondofolo dan Ormas serta Organisasi Sosial, dan juga Mentri Dalam Negeri dan Tamu dari Luar Negeri adalah Gubernur Province Sundown, PNG, hampir semua perwakilan komponen masyarakat, memberikan tanah pada pohon ini. INI MOMMENT PENTING YANG MENJADI LAND MARK ORANG PAPUA.

Dari sekolah menegah Atas, saya dan teman-teman se kelas saya.  Kelas 1 Bahasa, SMA GABUNGAN mewakili seluruh siswa-siswi SMA di seluruh Propinsi Irian Jaya untuk menuangkan satu sekop tanah ke dalam lubang di samping pohon beringin itu yang saat itu masih sekitar satu meter tingginya. Setelah tanam pohon itu, dan sirena tanda diresmikan berbunyi dan penandatanganan prasasti peresmian gedung, kita semua diundang masuk ke dalam gedung, sewaktu berjalan kami sempatkan diri untuk berlatih bahasa ingris kami dengan rombongan dari PNG dan sambil berseloroh, Gubernur Sundauwn berkata "Oneday this tree will be a wittness of the freedom" (ya.. ya.. ya... pasti sudah, oleh karenanya ditebang)

Nah yang ingin saya tegaskan adalah, bukan soal pohon itu ditanam tetapi kata-kata pencanangan untuk mengingatkan kita kepada kebersamaan dan perlindungan hutan,maka sebagai salah satu orang yang turut memberikan tanah kepada pohon beringin itu untuk bisa hidup sampai sekarang.

Saya marah dan protes keras atas pemberitaan tentang rencana penebangan pohon Beringin Rindang Asli Papua, yang di kota Jayapura tersisa 3 pohon saja, dua diantaranya yang satu jenis ada di Kantor Gubernur dan satu lagi di halaman SMK Negri 3 Kotaraja, karena BERINGIN YANG DI DEPAN KANTOR GUBERNUR ADALAH ICON BAGI SELURUH ORANG PAPUA UNTUK MENJADI BAROMETER PERLINDUNGAN HUTAN PAPUA DARI PENGRUSAKAN LINGKUNGAN ATAS NAMA PERCEPATAN PEMBANGUNAN, KEBUTUHAN NASIONAL DAN LAIN-LAIN YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP KEMAKMURAN ORANG PAPUA YANG PUNYA TANAH, HUTAN, AIR DAN UDARA, DIMANA KAMI DICIPATAKAN DI ATASNYA DENGAN PEMBAGIAN YANG JELAS.  GUBERNUR KE GUBERNUR HARUS INGAT ITU.

Apalah arti hidup sebatang pohon beringin, yang tidak dapat berteriak memprotes perilaku manusia atas kesewenang-wenangan untuk menebang dan memotongnya ,padahal jika kita lihat dari fungsinya pohon ini telah lebih dari 30 tahun menyerap karbon dan setiap hari setia membersihkan udara di sekitarnya.  Papua adalah surga kecil yang jatuh kebumi, dalam hubungan dengan kesatuan.

Catatan penting bagi Orang Papua:
1.  Eko-region dunia Papua adalah Hutan Hujan Tropis yang harus di jaga keasriannya, karena jika hutan hujan tropis Papua rusak, maka tidak ada orang lain yang dapat menolong kita, karena bencana perubahan iklim telah melanda pulau dan benua lainnya.  Maka kita sendirilah yang harus bangkit untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh bencana perubahan iklim itu.

2.  BUKANKAH POHON BERINGIN INI TELAH MENJADI ICON KEBERSAMAAN ORANG PAPUA YANG BERJANJI UNTUK MENJAGA HUTANNYA DAN MENGEMBANGKAN SEKTOR REAL.

3.  PEPATAH ORANG ADAT ADALAH, KALAU KITA HENDAK MENEBANG SATU BATANG POHON KITA HARUS BERTANYA KEPADA BURUNG-BURUNG, ULAR, LEBAH, LABA-LABA, TIKUS DAN JUGA CECAK YANG HIDUP DALAM NAUNGAN POHON ITU.

HIMBAUAN KEPADA PEMERINTAH TERUTAMA SKPD YANG BERKAITAN LANGSUNG DENGAN HUTAN DAN SUMBER ALAM LAINNYA, SEHARUSNYA KALIANLAH YANG HARUS BIJAKSANA UNTUK MEMBERIKAN NASEHAT YANG BAIK KEPADA GUBERNUR, UNTUK DAPAT MENGELOLA HUTAN DENGAN BAIK DAN TIDAK MENGUNAKAN BERBAGAI HAL TERUTAMA TEKANAN INVESTOR DAN BERBAGAI TEKANAN DARI PIHAK LAIN, YANG JELAS-JELAS MEMISKINKAN ORANG PAPUA.

HUTAN PAPUA MILIK ORANG PAPUA DAN BARNABAS SUEBU GUBERNUR LALU TELAH MENCANANGKAN "HUTAN KEMBALI KE MASYARAKAT", NAH TINGGAL SEKARANG BUKTIKAN BAHWA RAKYAT MENJADI SEJAHTERA DAN BERADAB SEPERTI YANG DICETUSKAN GUBERNUR PAPUA YANG BARU.

"Ukuran yang kita gunakan untuk mengukur sesuatu, ukuran yang sama juga akan dipakaikan kepada kita"

Jayapura, Pertengahan April 2013,
Lien Maloali
Penjaga Hutan Papua, Pekerja Lingkungan
pantang tebang pohon kalau tidak perlu

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com